Opini

Dibalik Kemajuan Teknologi, Ternyata Kesenjangan Digital di Indonesia Masih Tinggi

Kemajuan Teknologi
Ilustrasi sekelompok orang dalam suasana lingkungan kerja dengan memanfaatkan kemajuan teknologi laptop. Sumber: iStock/hxyume

digiroomtech.com Kemajuan teknologi telah memberikan banyak perubahan dalam kehidupan. Teknologi yang berkembang sekarang telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Namun, dibalik kemajuan teknologi ternyata Indonesia masih mengalami tingkat kesenjangan digital yang tinggi. 

Melansir dari situs MPR, Syarief Hasan, Wakil Ketua MPR mengatakan bahwa telah mengingatkan pemerintah untuk segera mengatasi kesenjangan digital. Berdasarkan laporan World Economic Forum yang bertajuk “Global Risks Report 2023 terdapat pernyataan yang penting. Hal ini berkaitan dengan persoalan genting yang akan melanda perekonomian global, yang menimbulkan kesenjangan digital. Khususnya, negara Indonesia yang mendapatkan perhatian untuk menghadapi tantangan dalam akselerasi dan pemerataan ekonomi. 

Apa itu Kesenjangan Digital? 

Kesenjangan digital atau digital divide merupakan istilah tidak meratanya tingkat akses teknologi yang sudah berkembang sekarang ini. Melansir dari Investopedia, kesenjangan digital mengarah pada ketidaksetaraan akses teknologi digital masyarakat di berbagai wilayah tertentu. Seperti, akses dalam teknologi komputer, telepon pintar, internet, dan literasi digital.

Meskipun saat ini di tengah masyarakat yang harus melek akan teknologi, ternyata permasalahan ini masih saja belum usai. Tingkat kesenjangan ini, khususnya dapat terjadi pada wilayah yang kurang mendapatkan akses yang memadai. Hal ini sehingga, membuat masyarakatnya belum sepenuhnya merasakan kemajuan teknologi.

Baca Juga: Tantangan Social Media Specialist di Era Digital

Digital divide dalam negara maju dan berkembang dapat terlihat dari kondisi sosialnya. Seperti, terbagi dalam tingkat masyarakat perkotaan dan pedesaan. Selain itu, terkait tingkat pendidikan juga menjadi salah satu faktornya. Adapun hal lainnya juga menentukan, yakni adanya ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan.

Memahami Makna Ketidaksetaraan 

Adanya kesenjangan atau ketidaksetaraan dalam kemajuan teknologi membuat tingkat keadilan dalam merasakan dampak positif teknologi menjadi perhatian. Dalam memahami makna ketidaksetaraan akan membuat kita, khususnya generasi muda terdorong untuk bisa mengupayakan kesetaraan bagi masyarakat. Hal ini karena dengan kesetaraan hidup akan mencapai kesejahteraan yang memiliki keadilan. 

Kemajuan teknologi
Ilustrasi generasi muda yang dapat mendorong kemajuan dalam membantu mengatasi kesenjangan teknologi. Sumber: iStock/ Korrawin

Seperti, Berlian Tri Rahma, salah satu mahasiswa yang aktif tergabung dalam aktivis mahasiswa mengatakan kesetaraan bagi masyarakat perlu untuk kita gerakkan. “Melihat kemajuan teknologi yang sudah sangat pesat ini telah memudahkan kita dalam menyuarakan campaign, seperti, dengan memanfaatkan platform media sosial. Hal ini bisa kita lakukan, khususnya bagi generasi muda yang perlu untuk kita dorong semangatnya. Hal ini karena mereka yang akan membantu tercapainya kesetaraan dalam dunia digital. Oleh karena itu, kesetaraan yang kita harapkan harus kita gerakkan. Mulai dari, diri kita sendiri baru orang lain akan bisa tergerak untuk melakukan sesuatu,” ujar Berlian.

Baca Juga: Mengatasi Kesenjangan Gender dalam Dunia Digital

Melihat kondisi Kesenjangan digital tentu membuat kita sebagai generasi muda harus memiliki keterampilan untuk memanfaatkan akses tersebut. Oleh karena itu, sebagai generasi muda memang sudah saatnya kita mencoba sesuatu hal yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Seperti, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam penggunaan media sosial yang terus kita upayakan. Dengan memanfaatkan media sosial untuk membagikan campaign atau kegiatan sosial yang positif akan memberikan makna bagi orang lain. 

Kondisi Dibalik Kemajuan Teknologi

Perkembangan teknologi yang semakin canggih, memberikan akses yang begitu cepat. Namun, permasalahan yang belum teratasi terkait kesenjangan digital perlu menjadi perhatian. Hal ini karena semakin tinggi kesenjangan sosial, akan menunjukkan semakin rendah akses masyarakat. Khususnya, kapasitas masyarakat untuk terlibat dalam ekosistem digital

Melansir dari APJII atau Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menyatakan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023. Kondisi ini, menunjukkan adanya peningkatan 1,4% dari tahun sebelumnya. 

Menurut pernyataan Muhammad Arif, Ketua Umum APJII yang mengatakan adanya peningkatan grafik dari lima tahun sebelumnya. “Hal ini menandakan adanya jumlah peningkatan konsisten grafik dengan tren positif penetrasi internet Indonesia dalam lima tahun terakhir yang naik secara signifikan,” ujar Ketua Umum APJII yang dikutip dari situs APJII. 

Selain itu, menurut Politisi Senior Partai Demokrat mengatakan kesenjangan digital perlu menjadi perhatian bersama. “Perkara kesenjangan digital ini perlu jadi atensi kita bersama. Mengingat potensi UMKM yang tersebar dalam berbagai wilayah, masih kurangnya akses infrastruktur dan literasi digital. Semua perihal tersebut dapat menjadi hambatan dalam mengejar pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya yang dikutip dari situs MPR.

Baca Juga: Pemerataan Teknologi Digital di Indonesia, Apakah Penting? 

Perlunya pemerataan dalam menyelesaikan permasalah ini, dapat menjadi kunci agar dapat segera tercapainya kemajuan yang berkelanjutan. Namun, perlu untuk mengingat bahwa kondisi ini, jika kita hanya berfokus pada wilayah perkotaan, maka tingkat pembangunan ekonomi akan mengalami ketimpangan.   

Nah, Sobat Teknologi, pemahaman akan kemajuan teknologi untuk bisa menciptakan keseimbangan dalam mengatasi kesenjangan digital terus kita upayakan. Hal ini karena masih kurangnya akses yang bisa terhubung antar wilayah di Indonesia dalam pemerataan digital belum sepenuhnya ada. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi sekarang, seperti dalam menggunakan media sosial harus bijak. Seperti, menggunakannya untuk menyebarkan hal yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar. 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *